Stress
-
Robi Maulana - 13 Apr, 2022
Definisi dari Stress
Stress adalah respons alami tubuh terhadap situasi yang menantang atau mengancam, baik secara fisik maupun psikologis. Ini bisa terjadi ketika seseorang merasa terbebani oleh tuntutan yang melebihi kemampuan mereka untuk mengatasinya. Stress dapat memicu berbagai reaksi fisiologis dan emosional, seperti peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, serta perasaan cemas atau tertekan. Meskipun stress adalah bagian normal dari kehidupan, paparan stres yang berkepanjangan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Definisi Stress menurut para ilmuwan
Menurut Hans Selye (1956)
Selye memperkenalkan konsep stress dalam konteks medis dan mendefinisikan stress sebagai respons non-spesifik tubuh terhadap segala tuntutan yang ditempatkan padanya. Ia mengembangkan teori General Adaptation Syndrome (GAS) untuk menjelaskan tahap-tahap respon tubuh terhadap stress.
Menurut Richard Lazarus (1966)
Lazarus mengembangkan teori stress berbasis kognitif yang menekankan pentingnya interpretasi individu terhadap situasi stress. Ia berpendapat bahwa stress terjadi ketika seseorang menilai situasi sebagai ancaman atau tantangan dan merasa tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasinya.
Menurut Bruce McEwen (1998)
McEwen memperkenalkan konsep allostasis dan allostatic load, yang menjelaskan bagaimana tubuh mempertahankan stabilitas (allostasis) melalui perubahan fisiologis, dan bagaimana akumulasi stres dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh (allostatic load).
Menurut Shelley Taylor (2000)
Taylor memperkenalkan konsep “tend-and-befriend” sebagai respons alternatif terhadap stress, terutama pada wanita, yang berfokus pada perawatan dan pencarian dukungan sosial sebagai cara untuk mengatasi situasi stress.
Menurut Robert Sapolsky (2004)
Sapolsky mengeksplorasi bagaimana stress kronis dapat memengaruhi otak dan tubuh, terutama dalam hubungannya dengan hormon kortisol. Ia menunjukkan bahwa stress kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan mental dan penyakit jantung.
Contoh kasus
Kasus A
Seorang pekerja mengalami stress tinggi di tempat kerja karena tenggat waktu yang ketat dan beban kerja yang berat. Akibatnya, ia mengalami kesulitan tidur, peningkatan tekanan darah, dan perubahan suasana hati.
Kasus B
Seorang mahasiswa menghadapi stress sebelum ujian penting, yang menyebabkan kecemasan dan gangguan konsentrasi. Namun, dengan menggunakan teknik relaksasi dan manajemen waktu, ia berhasil mengatasi stress dan tampil baik dalam ujian.
Kasus C
Seorang individu yang menghadapi tekanan keuangan yang berkepanjangan mengalami stress kronis, yang akhirnya menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Kasus D
Seorang atlet mengalami stress sebelum pertandingan penting, yang memicu respons “fight-or-flight” dalam tubuhnya. Meskipun stress awalnya memotivasi, jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa mengganggu kinerjanya.
Istilah terkait
- Anxiety
- Burnout
- Coping mechanisms
- Cortisol
FAQs mengenai Stress
Apa itu stress? Stress adalah respons tubuh terhadap situasi yang dianggap menuntut atau mengancam, yang dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental.
Bagaimana tubuh merespons stress? Tubuh merespons stress dengan melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang mempersiapkan tubuh untuk menghadapi tantangan atau ancaman melalui respons “fight-or-flight”.
Apa itu General Adaptation Syndrome (GAS)? GAS adalah teori yang dikembangkan oleh Hans Selye yang menjelaskan tiga tahap respons tubuh terhadap stress: alarm, resistance, dan exhaustion.
Apa dampak dari stress kronis? Stress kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan mental seperti kecemasan dan depresi, serta kondisi fisik seperti penyakit jantung dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Bagaimana cara mengatasi stress? Mengatasi stress dapat melibatkan berbagai strategi, seperti teknik relaksasi, olahraga, meditasi, manajemen waktu, dan mencari dukungan sosial.
Apa perbedaan antara stress akut dan stress kronis? Stress akut adalah respons jangka pendek terhadap situasi yang segera menantang atau mengancam, sementara stress kronis adalah respons berkelanjutan terhadap tekanan yang berlangsung dalam jangka waktu lama.
Apakah semua stress itu buruk? Tidak, tidak semua stress itu buruk. Stress dalam dosis kecil dapat memotivasi seseorang untuk bertindak dan menyelesaikan tugas. Namun, stress yang berlebihan atau berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Apa yang dimaksud dengan allostatic load? Allostatic load adalah istilah yang diperkenalkan oleh Bruce McEwen untuk menggambarkan beban fisik dan mental yang terjadi akibat stress kronis dan akumulasi perubahan fisiologis yang terjadi selama upaya tubuh untuk menjaga stabilitas.
Bagaimana hubungan antara stress dan kortisol? Kortisol adalah hormon yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap stress. Meskipun kortisol membantu tubuh menghadapi stress dalam jangka pendek, tingkat kortisol yang tinggi secara kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk pada fungsi otak dan sistem kekebalan.
Apa itu “tend-and-befriend” dalam konteks stress? “Tend-and-befriend” adalah respons terhadap stress yang lebih umum pada wanita, yang melibatkan perawatan dan pencarian dukungan sosial sebagai cara untuk mengatasi situasi stress.
Referensi Stress
- Selye, H. (1956). The Stress of Life. McGraw-Hill.
- Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. Springer.
- McEwen, B. S. (1998). Protective and Damaging Effects of Stress Mediators: Allostasis and Allostatic Load. New England Journal of Medicine, 338(3), 171-179.
- Taylor, S. E., Klein, L. C., Lewis, B. P., Gruenewald, T. L., Gurung, R. A. R., & Updegraff, J. A. (2000). Biobehavioral Responses to Stress in Females: Tend-and-Befriend, Not Fight-or-Flight. Psychological Review, 107(3), 411-429.
- Sapolsky, R. M. (2004). Why Zebras Don’t Get Ulcers: The Acclaimed Guide to Stress, Stress-Related Diseases, and Coping. Holt Paperbacks.
- Cohen, S., & Wills, T. A. (1985). Stress, Social Support, and the Buffering Hypothesis. Psychological Bulletin, 98(2), 310-357.
- Kiecolt-Glaser, J. K., & Glaser, R. (2005). Stress-Induced Immune Dysfunction: Implications for Health. Nature Reviews Immunology, 5(3), 243-251.
- Segerstrom, S. C., & Miller, G. E. (2004). Psychological Stress and the Human Immune System: A Meta-Analytic Study of 30 Years of Inquiry. Psychological Bulletin, 130(4), 601-630.
- Marmot, M. G., & Wilkinson, R. G. (2001). Psychosocial and Material Pathways in the Relation Between Income and Health: A Response to Lynch et al.. BMJ, 322(7296), 1233-1236.
- Karasek, R. A., & Theorell, T. (1990). Healthy Work: Stress, Productivity, and the Reconstruction of Working Life. Basic Books.