Penyebab Psikologis Judi Online di Indonesia: Analisis Komprehensif
-
Robi Maulana - 26 Aug, 2025
Abstrak
Laporan ini mensintesis temuan dari studi peer-reviewed untuk mengkaji penyebab psikologis judi online di Indonesia. Analisis ini mengintegrasikan wawasan dari beberapa cabang penelitian, termasuk psikologi perilaku, studi kecanduan, dan faktor sosio-ekonomi. Temuan utama menyoroti bahwa judi online di Indonesia didorong oleh kombinasi kerentanan psikologis, tekanan sosio-ekonomi, dan aksesibilitas teknologi. Laporan ini mengidentifikasi kesenjangan literasi finansial, escapism, dan pengaruh sosial sebagai pemicu psikologis utama. Selain itu, studi ini menggarisbawahi peran literasi digital dan tantangan regulasi dalam memperburuk perilaku perjudian. Temuan ini didukung oleh data empiris dari studi terbaru, memberikan pemahaman yang bernuansa tentang interaksi kompleks antara faktor-faktor psikologis dan kecanduan judi online di Indonesia.
1. Pendahuluan
Perjudian digital telah muncul sebagai tantangan sosial yang signifikan di Indonesia, dengan tingkat kecanduan yang mengkhawatirkan di antara berbagai kelompok demografi, termasuk kaum muda dan mahasiswa. Proliferasi platform perjudian online, ditambah dengan kemudahan akses digital, telah menciptakan lingkungan di mana kerentanan psikologis dieksploitasi. Laporan ini bertujuan untuk memberikan analisis komprehensif tentang penyebab psikologis judi online di Indonesia, diambil dari studi peer-reviewed dan data empiris.
2. Penyebab Psikologis Judi Online
2.1. Literasi Keuangan dan Tekanan Ekonomi
Salah satu pendorong psikologis utama judi online di Indonesia adalah kurangnya literasi keuangan. Banyak individu, terutama dari latar belakang sosio-ekonomi rendah, terlibat dalam perjudian sebagai cara untuk keluar dari kesulitan finansial. Studi menunjukkan bahwa buta huruf finansial mengarah pada pengambilan keputusan yang buruk, membuat individu lebih rentan terhadap daya tarik janji keuntungan finansial cepat yang ditawarkan oleh platform perjudian online (Fahrudin, Satispi, & Subardhini, 2024).
2.2. Escapism dan Kesusahan Psikologis
Perjudian digital sering berfungsi sebagai mekanisme koping untuk mengatasi kesusahan psikologis. Individu yang mengalami stres, kecemasan, atau depresi mungkin beralih ke perjudian sebagai bentuk escapism. Penelitian menunjukkan bahwa sifat imersif judi online memberikan kelegaan sementara dari masalah kehidupan nyata, memperkuat perilaku adiktif (YouthLab, 2024).
2.3. Pengaruh Sosial dan Tekanan Teman Sebaya
Pengaruh sosial memainkan peran penting dalam adopsi perilaku judi online. Tekanan teman sebaya dan keinginan untuk masuk ke dalam kelompok sosial dapat mendorong individu untuk terlibat dalam aktivitas perjudian. Studi menunjukkan bahwa media sosial sering berfungsi sebagai vektor untuk promosi perjudian, semakin memperburuk masalah (CIDISS, 2025).
2.4. Aksesibilitas Teknologi dan Literasi Digital
Kemudahan akses ke platform judi online adalah faktor signifikan yang berkontribusi pada meningkatnya kecanduan perjudian. Ketersediaan luas smartphone dan internet berkecepatan tinggi telah mempermudah individu untuk terlibat dalam aktivitas perjudian. Namun, kurangnya literasi digital di kalangan populasi berarti banyak pengguna tidak menyadari risiko yang terkait dengan perjudian online (Jalin.co.id, 2024).
3. Data Empiris dan Statistik
3.1. Prevalensi Judi Online di Indonesia
Studi terbaru telah mengungkapkan statistik yang mengkhawatirkan mengenai prevalensi judi online di Indonesia. Menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sekitar 8,8 juta orang Indonesia terlibat dalam perjudian online pada tahun 2024, termasuk 80.000 anak di bawah usia 10 tahun (Xinhua, 2025).
3.2. Dampak Psikologis pada Remaja
Dampak psikologis judi online pada remaja Indonesia sangat mendalam. Studi menunjukkan bahwa 76,4% penjudi muda mengalami stres dan kecemasan, dengan banyak yang mengembangkan perilaku adiktif yang berdampak negatif pada kinerja akademik dan hubungan sosial mereka (Rifki Saefullah & Vaidyanatahan, 2024).
4. Faktor Regulasi dan Sosio-Ekonomi
4.1. Tantangan Regulasi
Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan berbagai langkah untuk memerangi judi online, termasuk memblokir situs web perjudian dan meningkatkan kampanye literasi digital. Namun, sifat dinamis platform online membuat regulasi menjadi tantangan. Upaya pemerintah telah menyebabkan penurunan 50% dalam akses publik ke situs perjudian online, tetapi masalahnya tetap ada karena kemunculan terus-menerus platform baru (LinkedIn, 2024).
4.2. Tekanan Sosio-Ekonomi
Ketidakstabilan ekonomi dan tingkat pengangguran berkontribusi pada meningkatnya judi online. Banyak individu beralih ke perjudian sebagai cara untuk menghasilkan pendapatan, terutama ketika tidak ada peluang kerja yang stabil. Kurangnya keamanan finansial memperburuk kerentanan psikologis terhadap kecanduan perjudian (ANTARA News, 2024).
5. Solusi dan Rekomendasi
5.1. Meningkatkan Literasi Keuangan
Meningkatkan literasi keuangan sangat penting dalam mengatasi penyebab psikologis judi online. Program pendidikan yang mengajarkan manajemen keuangan dan risiko perjudian dapat membantu individu membuat keputusan yang tepat (Jalin.co.id, 2024).
5.2. Memperkuat Literasi Digital
Meningkatkan literasi digital dapat membantu individu mengenali risiko yang terkait dengan perjudian online. Kampanye edukasi dan program penjangkauan komunitas dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online (CIDISS, 2025).
5.3. Langkah-Langkah Regulasi
Pemerintah harus terus menegakkan regulasi ketat terhadap platform perjudian online. Kolaborasi dengan badan internasional dan kemajuan teknologi dalam memantau serta memblokir situs perjudian dapat membantu mengurangi masalah (Xinhua, 2025).
6. Kesimpulan
Penyebab psikologis judi online di Indonesia bersifat multifaset, mencakup kesenjangan literasi keuangan, escapism, pengaruh sosial, dan aksesibilitas teknologi. Mengatasi faktor-faktor ini membutuhkan pendekatan komprehensif yang mengintegrasikan inisiatif pendidikan, langkah-langkah regulasi, dan dukungan sosio-ekonomi. Dengan memahami pemicu psikologis yang mendasari, para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk memerangi masalah judi online yang semakin meningkat di Indonesia.
7. Referensi
- Fahrudin, A., Satispi, E., & Subardhini, M. (2024). Online gambling addiction: Problems and solutions for policymakers and stakeholders in Indonesia. Journal of Infrastructure, Policy and Development, 8(11), 9077.
- YouthLab. (2024). Multiple Addiction in Youth Online Gambling.
- CIDISS. (2025). Online Gambling Brings Serious Threat to Indonesia’s Young Generation.
- Jalin.co.id. (2024). Online Gambling Crisis in Indonesia: Understanding Causes and Implementing Solutions.
- Xinhua. (2025). Roundup: Indonesia intensifies crackdown on online gambling as transactions decline.
- LinkedIn. (2024). The Evolving Landscape of Online Gambling in Indonesia: July 2024 Insights.
- ANTARA News. (2024). Protecting Indonesia’s youth from online gambling.
- Rifki Saefullah & Vaidyanatahan. (2024). The Impact of Ease of Digital Access on the Increase in Online Gambling Cases Among Students.