Meringis atau Tersenyum Saat Disuntik Dapat Mengurangi Rasa Sakit

Meringis atau Tersenyum Saat Disuntik Dapat Mengurangi Rasa Sakit

Jika Anda takut sakit saat disuntik, jangan khawatir. Ada trik unik dari sudut pandang psikologi yang dapat membantu mengurangi rasa sakit tersebut.

Tipsnya sangat sederhana: Anda hanya perlu tersenyum lebar atau memasang wajah meringis.

Tapi, bagaimana bisa ekspresi wajah meringis atau tersenyum lebar mengurangi rasa sakit?

Hubungan Antara Ekspresi Wajah dan Emosi

Gagasan bahwa memanipulasi ekspresi wajah dapat memengaruhi emosi bukanlah hal baru. Anda mungkin pernah mendengar saran seperti pura-pura tertawa dapat memicu tawa yang sesungguhnya, memaksakan senyum dapat memperbaiki suasana hati, atau membusungkan dada dapat meningkatkan rasa percaya diri. Ini adalah beberapa contoh bagaimana fisik dan emosi dapat saling terkait.

Latar belakang ini menginspirasi Sarah D. Pressman dan Amanda M. Acevedo dari University of California, Irvine, untuk melakukan penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Emotion.

Metode Penelitian

Tim peneliti membagi 231 peserta mahasiswa menjadi empat kelompok. Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda: memasang ekspresi wajah netral, senyum tipis (hanya menggunakan otot pipi), senyum Duchenne (yang juga menggunakan otot di sekitar mata sehingga menciptakan kerutan), atau meringis (melibatkan otot pipi dan mata, ditambah sedikit kerutan di sekitar alis).

Untuk memastikan ekspresi yang dibutuhkan, para peserta diminta menggigit sumpit pada salah satu dari empat posisi di antara gigi mereka dan meniru contoh foto.

Setiap peserta harus mempertahankan ekspresi wajah tersebut saat lengan mereka disuntik dengan larutan tertentu. Setelah itu, peneliti mengukur tingkat stres peserta melalui detak jantung dan kondisi kulit. Mereka juga menanyakan tingkat rasa sakit yang dirasakan dan emosi yang dirasakan oleh peserta.

Temuan Penelitian

Hasilnya menunjukkan beberapa perbedaan menarik di antara kelompok:

  • Kelompok yang melakukan senyum Duchenne dan kelompok yang meringis melaporkan tingkat nyeri yang lebih rendah dibandingkan kelompok netral.
  • Kelompok yang tersenyum biasa berada di tengah-tengah.
  • Nyeri yang dirasakan kelompok Duchenne 40% lebih ringan, sedangkan kelompok yang meringis melaporkan nyeri 39% lebih ringan.
  • Selain itu, kelompok Duchenne memiliki detak jantung terendah selama penelitian, sementara kelompok yang meringis melaporkan tingkat stres paling rendah.

Mengapa Senyum dan Meringis Bisa Meredakan Rasa Sakit?

Senyum dan meringis ternyata menggunakan beberapa otot wajah yang sama. Para ilmuwan berhipotesis bahwa kedua ekspresi wajah ini dapat berfungsi sebagai regulator alami untuk rasa sakit dan stres.

  • Senyum Duchenne, yang merupakan senyum lebar, sangat terkait dengan emosi positif. Emosi positif diketahui dapat mengurangi persepsi rasa sakit.
  • Untuk meringis, peneliti menduga bahwa aktivasi otot yang intens di sekitar mata dan dahi memiliki pengaruh pada sensasi nyeri, gairah, dan stres. Hal ini mungkin terjadi melalui stimulasi saraf di wajah, meskipun mekanisme pastinya masih belum sepenuhnya jelas.

Terkait dengan temuan tentang meringis, para peneliti menulis bahwa ini adalah eksperimen pertama yang menunjukkan bagaimana respons alami kita terhadap rasa sakit justru membantu mengurangi sensasi nyeri.

Jadi, sekarang Anda tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapi jarum suntik. Cukup tersenyum lebar atau pasang wajah meringis, dan ini bisa membantu meredakan rasa nyeri Anda.

Yang belum dicoba adalah: apakah meringis dan tersenyum lebar bisa mengurangi sakit saat melihat dia menggenggam tangan orang lain. Coba Anda tes, kira-kira rasa sakitnya berkurang atau tidak?

Referensi: