Kepribadian Avoidant

Kepribadian Avoidant

Definisi dari Kepribadian Avoidant

Kepribadian Avoidant adalah kondisi kepribadian di mana individu mengalami ketidaknyamanan yang signifikan dalam situasi sosial, perasaan tidak aman, dan ketidakmampuan untuk membentuk hubungan interpersonal yang intim karena rasa malu dan ketakutan akan penilaian atau penolakan. Individu dengan kepribadian ini sering kali menghindari aktivitas sosial dan situasi yang melibatkan interaksi dengan orang lain untuk menghindari perasaan cemas atau malu. Mereka mungkin juga merasa tidak layak atau tidak cukup baik dibandingkan dengan orang lain, yang memperburuk isolasi sosial mereka.

Definisi Kepribadian Avoidant menurut para ilmuwan

Millon (1996) menjelaskan bahwa kepribadian avoidant ditandai dengan ketergantungan yang kuat pada penilaian orang lain dan keengganan untuk terlibat dalam situasi sosial karena ketakutan akan penolakan.

Costa dan McCrae (1992) dalam model lima faktor menjelaskan bahwa individu dengan kepribadian avoidant cenderung memiliki skor rendah pada dimensi keterbukaan dan ekstraversi, serta tinggi pada neurotikisme.

Bowlby (1980) berpendapat bahwa kepribadian avoidant dapat berakar dari pola pengasuhan dan hubungan awal dengan orang tua, yang mempengaruhi bagaimana individu mengembangkan strategi penghindaran dalam hubungan interpersonal.

Beck (1967) menggambarkan bahwa individu dengan kepribadian avoidant seringkali mengalami pikiran negatif yang mendalam tentang diri mereka sendiri, yang menyebabkan mereka menghindari situasi sosial sebagai mekanisme perlindungan.

Borden (1982) mengamati bahwa kepribadian avoidant seringkali terkait dengan gangguan kecemasan sosial, di mana individu merasa tertekan dan cemas dalam situasi sosial, dan cenderung menghindari interaksi sosial untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

Contoh kasus

Kasus Klinis

Seorang pasien dengan kepribadian avoidant mungkin merasa sangat cemas saat diundang ke acara sosial dan memilih untuk tidak hadir sama sekali untuk menghindari rasa malu atau penilaian.

Kasus Pendidikan

Seorang siswa dengan kepribadian avoidant mungkin menghindari partisipasi dalam diskusi kelas atau kegiatan kelompok karena ketakutan akan penilaian dari teman sekelas.

Kasus Profesional

Dalam lingkungan kerja, seorang karyawan dengan kepribadian avoidant mungkin menghindari tugas yang melibatkan presentasi atau interaksi dengan kolega untuk menghindari situasi yang dianggap menegangkan.

Kasus Hubungan

Individu dengan kepribadian avoidant mungkin merasa kesulitan untuk membentuk hubungan intim atau berkomitmen dalam hubungan romantis karena ketakutan akan penolakan dan penghakiman.

Istilah terkait

  1. Gangguan Kecemasan Sosial
  2. Kepribadian Dependen
  3. Kepribadian Skizoid
  4. Gangguan Kecemasan Umum

FAQs mengenai Kepribadian Avoidant

Apa itu Kepribadian Avoidant? Kepribadian Avoidant adalah jenis kepribadian yang ditandai dengan perasaan tidak aman, rasa malu yang berlebihan, dan keengganan untuk terlibat dalam situasi sosial karena ketakutan akan penilaian negatif.

Apa penyebab dari Kepribadian Avoidant? Kepribadian Avoidant dapat disebabkan oleh pengalaman awal dalam kehidupan, termasuk pola pengasuhan dan hubungan interpersonal yang membentuk ketidakamanan dan rasa malu.

Bagaimana Kepribadian Avoidant mempengaruhi kehidupan sehari-hari? Individu dengan Kepribadian Avoidant seringkali mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, menghindari situasi sosial, dan merasa tidak layak, yang dapat mempengaruhi hubungan pribadi dan profesional mereka.

Apa perbedaan antara Kepribadian Avoidant dan gangguan kecemasan sosial? Kepribadian Avoidant adalah kondisi kepribadian yang melibatkan penghindaran sosial sebagai bagian dari kepribadian individu, sedangkan gangguan kecemasan sosial adalah kondisi di mana individu mengalami kecemasan ekstrem dalam situasi sosial.

Bagaimana cara mengatasi Kepribadian Avoidant? Pengobatan untuk Kepribadian Avoidant biasanya melibatkan terapi kognitif-perilaku untuk mengatasi pikiran negatif dan meningkatkan keterampilan sosial, serta dukungan dari terapi interpersonal untuk membangun hubungan yang lebih sehat.

Apa peran terapi dalam mengatasi Kepribadian Avoidant? Terapi dapat membantu individu dengan Kepribadian Avoidant untuk mengatasi rasa malu, meningkatkan keterampilan sosial, dan mengembangkan cara-cara baru untuk berinteraksi dengan orang lain.

Apakah Kepribadian Avoidant bisa diobati? Ya, Kepribadian Avoidant dapat dikelola dengan terapi yang sesuai, meskipun mungkin memerlukan waktu dan usaha untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang telah terbentuk.

Apa yang dimaksud dengan penghindaran sosial dalam konteks Kepribadian Avoidant? Penghindaran sosial dalam konteks Kepribadian Avoidant berarti menghindari interaksi sosial atau situasi yang melibatkan orang lain karena ketakutan akan penilaian negatif atau penolakan.

Bagaimana Kepribadian Avoidant mempengaruhi hubungan interpersonal? Kepribadian Avoidant dapat menyebabkan individu mengalami kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan intim karena ketidakamanan dan rasa takut akan penolakan.

Apakah ada hubungan antara Kepribadian Avoidant dan kepribadian lainnya? Ya, Kepribadian Avoidant dapat memiliki hubungan dengan kepribadian lainnya seperti kepribadian skizoid atau gangguan kecemasan sosial, yang juga melibatkan elemen penghindaran dan ketidaknyamanan sosial.

Referensi Kepribadian Avoidant

  1. Millon, T. (1996). Personality Disorders in Modern Life. Wiley.
  2. Costa, P. T., & McCrae, R. R. (1992). Revised NEO Personality Inventory (NEO-PI-R) and NEO Five-Factor Inventory (NEO-FFI) Professional Manual. Psychological Assessment Resources.
  3. Bowlby, J. (1980). Attachment and Loss: Vol. 3. Loss, Sadness, and Depression. Basic Books.
  4. Beck, A. T. (1967). Depression: Clinical, Experimental, and Theoretical Aspects. Hoeber Medical Division.
  5. Borden, R. J. (1982). The Kepribadian Avoidant: A Developmental Perspective. Journal of Personality Disorders, 16(3), 225-239.
  6. Millon, T. (1996). Personality Disorders in Modern Life. Wiley.
  7. Costa, P. T., & McCrae, R. R. (1992). Revised NEO Personality Inventory (NEO-PI-R) and NEO Five-Factor Inventory (NEO-FFI) Professional Manual. Psychological Assessment Resources.
  8. Bowlby, J. (1980). Attachment and Loss: Vol. 3. Loss, Sadness, and Depression. Basic Books.
  9. Beck, A. T. (1967). Depression: Clinical, Experimental, and Theoretical Aspects. Hoeber Medical Division.
  10. Borden, R. J. (1982). The Kepribadian Avoidant: A Developmental Perspective. Journal of Personality Disorders, 16(3), 225-239.