Competition

Competition

Definisi dari Competition

Competition atau kompetisi adalah strategi adaptif yang mengadu kepentingan satu orang dengan orang lain. Kompetisi sering dianggap sebagai bagian alami dari perilaku manusia, dan berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan seperti olahraga, akademik, pekerjaan, dan banyak area kehidupan kontemporer lainnya. Di Amerika Serikat, kompetisi bahkan dianggap sebagai ciri nasionalistik yang dihargai dan dipuji. Competition

Kompetisi adalah strategi adaptif yang mengadu kepentingan satu orang dengan kepentingan orang lain. Para psikolog telah lama berselisih pendapat tentang apakah kompetisi merupakan komponen perilaku manusia yang dipelajari atau genetik. Ketika memikirkan kompetisi, mungkin yang pertama kali terlintas adalah olahraga. Namun, penting untuk mengakui pengaruh kompetisi dalam berbagai bidang kehidupan kontemporer seperti akademik, pekerjaan, dan banyak area lainnya. Hal ini terutama berlaku di Amerika Serikat, di mana ketelitian individu dan kompetisi tampaknya merupakan kualitas nasionalistik yang dihargai dan dipuji oleh orang Amerika. Sering kali dikatakan bahwa masyarakat kapitalis Amerika berkembang karena adanya kompetisi yang semangat untuk jumlah sumber daya yang terbatas.

Dari sudut pandang psikologis, kompetisi telah dianggap sebagai konsekuensi tak terhindarkan dari pandangan psikoanalitik tentang dorongan manusia dan merupakan keadaan alami. Menurut Sigmund Freud, manusia lahir dengan teriakan mencari perhatian dan dipenuhi dengan dorongan organik untuk pemenuhan di berbagai bidang. Awalnya, menurut pandangan ini, kita bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua kita—berusaha menarik perhatian itu dari saudara kandung atau dari orang tua yang lain. Setelah itu, kita berada dalam perang antara dorongan dasar kita untuk pemenuhan diri dan norma sosial serta budaya yang melarang indulgensi murni.

Namun, penelitian antropologi terkini menunjukkan bahwa pandangan tentang peran kompetisi dalam perilaku manusia mungkin tidak benar. Thomas Hobbes (1588-1679), salah satu filsuf besar abad ke-17, mungkin paling dikenal karena karakterisasi “dunia alami,” yaitu dunia sebelum adanya kehendak manusia, sebagai “jijik, brutal, dan singkat.” Citra dunia pra-rasional ini masih luas dipegang, diperkuat oleh karya seminal Charles Darwin, The Origin of Species, yang menetapkan doktrin seleksi alam. Doktrin ini, yang mengajukan bahwa spesies yang paling mampu beradaptasi dan menguasai lingkungan alami tempat mereka hidup akan bertahan, telah menunjukkan kepada banyak orang bahwa perjuangan untuk bertahan hidup adalah ciri manusia yang melekat yang menentukan kesuksesan seseorang. Teori Darwin bahkan dirangkum sebagai “survival of the fittest”—frase yang tidak pernah digunakan Darwin sendiri—lebih menyoroti peran kompetisi dalam kesuksesan. Namun, seperti yang sering ditunjukkan, tidak ada dalam konsep seleksi alam yang menyarankan bahwa kompetisi adalah strategi paling sukses untuk “survival of the fittest.” Darwin menyatakan dalam The Origin of Species bahwa perjuangan yang ia deskripsikan harus dipandang sebagai metafora dan dapat dengan mudah mencakup ketergantungan dan kerjasama.

Banyak studi telah dilakukan untuk menguji pentingnya kompetisi dibandingkan dengan nilai lain, seperti kerjasama—oleh berbagai budaya, dan umumnya menyimpulkan bahwa orang Amerika secara unik memuji kompetisi sebagai sesuatu yang alami, tak terhindarkan, dan diinginkan. Pada tahun 1937, antropolog terkenal Margaret Mead menerbitkan Cooperation and Competition among Primitive Peoples, berdasarkan studinya tentang beberapa masyarakat yang tidak menghargai kompetisi, dan bahkan tampaknya kadang-kadang memberi nilai negatif pada kompetisi. Salah satu masyarakat tersebut adalah suku Zuni di Arizona, yang menurut Mead, menghargai kerjasama jauh lebih dari kompetisi. Misalnya, suku Zuni mengadakan perlombaan kaki ritual yang dapat diikuti oleh siapa saja, pemenangnya tidak pernah diakui secara publik dan, jika seseorang terbiasa memenangkan perlombaan, orang tersebut akan dilarang berpartisipasi di masa depan. Setelah mempelajari puluhan budaya seperti itu, kesimpulan akhir Mead adalah bahwa kompetitif adalah aspek perilaku manusia yang diciptakan secara budaya, dan prevalensinya dalam suatu masyarakat relatif terhadap seberapa besar masyarakat tersebut menghargainya.

Definisi Competition menurut para ilmuwan

Menurut pandangan psikoanalitik dari Sigmund Freud, kompetisi adalah konsekuensi tak terhindarkan dari dorongan-dorongan dasar manusia. Freud menyatakan bahwa manusia lahir dengan kebutuhan mendesak untuk mendapatkan perhatian dan memenuhi dorongan organik di berbagai bidang. Awalnya, kita bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua, dan kemudian kita berada di bawah pengaruh konflik antara dorongan dasar untuk pemenuhan diri dan norma sosial serta budaya yang melarang pemuasan murni.

Thomas Hobbes, seorang filsuf besar abad ke-17, menggambarkan dunia alami sebagai tempat yang “kejam, kasar, dan singkat.” Hobbes menyatakan bahwa perjuangan untuk bertahan hidup adalah bagian integral dari sifat manusia, yang menentukan kesuksesan seseorang. Meskipun Hobbes menekankan kompetisi sebagai sifat alami manusia, Darwin dalam bukunya The Origin of Species menambahkan bahwa seleksi alam juga bisa mencakup ketergantungan dan kerjasama.

Margaret Mead, seorang antropolog terkenal, dalam bukunya Cooperation and Competition among Primitive Peoples (1937), meneliti berbagai masyarakat yang tidak menghargai kompetisi dan bahkan cenderung menilainya secara negatif. Misalnya, suku Zuni di Arizona lebih menghargai kerjasama daripada kompetisi. Mead menyimpulkan bahwa kompetisi adalah aspek perilaku manusia yang diciptakan secara budaya, dan prevalensinya dalam suatu masyarakat tergantung pada seberapa besar nilai yang diberikan masyarakat tersebut terhadap kompetisi.

Contoh kasus

Kompetisi dalam Dunia Kerja

Di dunia kerja, kompetisi sering kali dianggap sebagai cara untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih keras dan lebih produktif. Namun, ini juga bisa menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan tidak sehat jika tidak diatur dengan baik.

Kompetisi dalam Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, siswa sering kali diadu satu sama lain untuk meraih peringkat tertinggi atau beasiswa. Meskipun ini dapat mendorong prestasi, hal itu juga bisa menimbulkan stres dan kecemasan di kalangan siswa.

Kompetisi di Masyarakat

Dalam masyarakat kapitalis seperti Amerika Serikat, kompetisi dianggap sebagai pendorong utama kesuksesan ekonomi. Orang yang paling mampu beradaptasi dan menguasai lingkungan alam atau sosial mereka dipandang sebagai yang paling mungkin untuk berhasil.

Istilah terkait

  • Cooperation
  • Psychoanalytic theory
  • Cultural relativism
  • Natural selection

FAQs mengenai Competition

Apa itu competition? Competition adalah strategi di mana individu atau kelompok saling bersaing untuk mencapai tujuan tertentu.

Apakah competition merupakan sifat bawaan manusia? Ada perdebatan mengenai apakah competition adalah sifat bawaan atau perilaku yang dipelajari. Beberapa teori, seperti psikoanalisis, menganggapnya sebagai sifat alami, sementara antropologi budaya melihatnya sebagai konstruksi budaya.

Bagaimana competition mempengaruhi perilaku manusia? Competition dapat memotivasi individu untuk bekerja lebih keras, tetapi juga dapat menciptakan stres dan kecemasan jika tidak diatur dengan baik.

Apa perbedaan antara competition dan cooperation? Competition melibatkan persaingan antarindividu atau kelompok, sementara cooperation melibatkan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Bagaimana competition dilihat dalam berbagai budaya? Dalam beberapa budaya, seperti Amerika Serikat, competition sangat dihargai. Namun, dalam budaya lain, seperti suku Zuni di Arizona, cooperation lebih diutamakan.

Apakah competition selalu baik? Competition bisa menjadi alat yang berguna untuk mendorong prestasi, tetapi juga bisa berbahaya jika menyebabkan konflik, stres, atau perilaku tidak etis.

Apa hubungan antara competition dan seleksi alam? Menurut teori seleksi alam Darwin, competition dapat dianggap sebagai salah satu cara di mana individu atau spesies bertahan hidup. Namun, Darwin juga menekankan pentingnya kerjasama dan ketergantungan.

Apakah competition relevan dalam pendidikan? Ya, competition sering digunakan sebagai alat untuk mendorong siswa mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi, meskipun juga bisa menimbulkan tekanan dan kecemasan.

Bagaimana competition mempengaruhi dunia kerja? Dalam dunia kerja, competition dapat mendorong produktivitas tetapi juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif dan penuh tekanan.

Bagaimana cara mengelola competition yang sehat? Competition yang sehat dapat dikelola dengan memastikan bahwa semua pihak memiliki kesempatan yang adil, memberikan penghargaan untuk kerjasama, dan menghindari tekanan yang berlebihan.

Referensi Competition

  • Boyd, D. (1995). Strategic Behaviour in Contests: Evidence from the 1992 Barcelona Olympic Games. Applied Economics, 1037.
  • Clifford, N. (1995). How Competitive Are You? Teen Magazine, 56.
  • Epstein, J. (1980). Ambition: The Secret Passion. New York: E.P. Dutton.
  • Freud, A. (1965). The Writings of Anna Freud. Vol. 6, Normality and Pathology in Childhood: Assessments of Development. International Universities Press.
  • Kohn, A. (1986). No Contest: The Case Against Competition. Boston: Houghton Mifflin.
  • Mithers, C. (1995). The Need to Compete: Why Competition Is Good for You. Ladies Home Journal, 136.